LAPORAN HASIL KUNJUNAGAN INDUSTRI DAN STUDY BUDAYA SMK N 1 SEMARANG
KELOMPOK 8 XI TP 2
PENYUSUN :
1.SIGID PAMUGAR             (30)
2.TEGAR ALIEF S.                (31)
3.TRISNA ADHI H.S             (32)
4.VERI SUSANTO                (33)
5.WISNU SURYA P.                        (34)
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, dan HidayahNya sehingga penulis dapat berwisata ke Bali dengan selamat dan dapat menyelesaikan laporan perjalanan ini dengan lancar.
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya laporan perjalanan widya wisata ini adalah sebagai laporan tertulis penulis pada saat mengikuti study tour ke Bali.
Laporan perjalanan ini tidak akan terselesaikan dengan baik apabila tidak ada bantuan dari pihak lain, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :
1.    Orang tua penulis yang telah memberi dukungan dan telah membiayai penulis untuk mengikuti widya wisata.
2.    Bapak Drs. Susilo Joko Raharjo, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 1 Purwantoro yang telah memberi izin untuk mengadakan study tour ke Bali.
3.    Bapak/ Ibu guru pendamping yang telah membina dan menjaga kami selama di perjalanan maupun di obyek wisata.
4.    Ibu Dra. Sarmi, Bapak Agus Tri Wibowo, S.S, Bapak Andi Prasetyo S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan penulisan yang baik dan benar, sehingga penulis dapat menyusun laporan perjalanan ini.
5.    Semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara material  dan spiritual dalam pelaksanaan Study Tour dan penyusunan laporan ini.
Akhir kata semoga laporan perjalanan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman. Amin



DAFTAR ISI
1.     PT DUA KELINCI............................................................................................
2.     TANAH LOT..................................................................................................
3.     JOGER..........................................................................................................
4.     BEDUGUL....................................................................................................
5.     CENING BAGUS...........................................................................................
6.     PANTAI KUTA.............................................................................................
7.     PUSAT OLEH-OLEH KRISNA........................................................................
8.     KESENIAN TARI BARONG...........................................................................
9.     PUJA MANDALA........................................................................................
10.                         PANTAI PANDHAWA.................................................................................
11.                         PASAR SENI SUKOWATI.............................................................................



















PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya ada wisatawan mancanegara maupan domestik yang datang mengunjungi Bali. Hal ini menjadi alasan diadakan karya wisata. Karya wisata merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah kami.
Sehubungan dengan karya wisata, kami ditugasi untuk membuat laporan perjalanan mengenai objek-objek wisata dan kebudayaan masyarakat Bali.

B.    RUMUSAN MASALAH

1.      Objek wisata apa yang di kunjungi ?
2.      Apa saja pusat oleh-oleh yang di kunjungi ?
3.      Apa sajakah kebudayaan yang terdapat di Pulau Bali ?

C.   TUJUAN

1.      Untuk mengetahui objek wisata yang terdapat di Pulau Bali
2.      Untuk mengetahui adat dan kebudayaan masyarakat bali.

D.    MANFAAT.

1.    Menambah wawasan mengenai wisata dan budaya Indonesia.
2.   Mengasah kemampuan menyusun laporan perjalanan secara sistematis  




PENUTUP


A.  KESIMPULAN
     Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyajikan objek-objek wisata yang berskala nasional maupun internasional. Selain itu, Bali juga merupakan daerah yang kental akan budaya dan tradisi sehingga menarik untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Dengan adanya pendidikan diluar sekolah ini diharapkan mampu menciptakan rasa bersyukur kepada Allah SWT atas ciptaan dan anugerah-Nya, berfikir kreatif dan inovatif dalam mempelajari sesuatu sehingga mampu menciptakan ide yang berkembang menjadi lebih baik dah bahkan lebih sempurna.

B.  SARAN
     Dalam rangka meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan ada         beberapa saran diantaranya:
1.  Untuk menumbuhkan konsep diri siswa agar siswa dapat berperilaku kreatif, serta disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima dengan terbuka, selalu   mendorong siswa untuk menemukan ide-ide baru.
2.  Dengan adanya pembelajaran diluar ini siswa diharapkan mampu untuk berfikir kreatif dan inovatif sesuai dengan kurikulum 2013.
3.  Semoga dengan adanya pembelajaran diluar lingkungan sekolah ini membuat siswa menjadi berfikir objektif mengenai pentingnya untuk selalu mencintai budaya bangsa. Serta tidak lupa menjaga dan melestarikan asset budaya bangsa yang lainnya.









  


SEJARAH DUA KELINCI
Sejarah Dua Kelinci berawal dari kiprah dua tokoh yakni Hoe Sie Ak dan Lauw Bie Giok. Awalnya, Ho Sie Ak dan Lauw Bie Giok membuat pabrik kacang kemasan untuk menampung hasil panen para petani. Pada 1972, kacang kemasan itu diberi merk ‘Sari Gurih’ dengan logo gambar dua kelinci, yang ternyata bertahan dan melegenda hingga hari ini.
Sari Gurih pun berkembang pesat. Pada 1982, Sari Gurih berganti nama menjadi Dua Kelinci. Merk ini kemudian mendapatkan hak paten pada 1985 dan perusahaannya diberi nama PT Dua Kelinci.
Dua bersaudara Ali Arifin dan Hadi Sutiono kemudian memperbaharui bisnis Dua Kelinci, dari produsen makanan kemasan menjadi pabrik pengolahan berteknologi tinggi. Keduanya fokus pada bisnis pengolahan komoditas kacang asli Indonesia, khususnya yang dihasilkan di sekitar Pulau Jawa dan Bali.
Saat ini PT Dua Kelinci dikenal sebagai perusahaan besar dengan produk-produk yang inovatif. Selain kacang kulit, Dua Kelinci juga memproduksi kacang berbagai rasa, kacang bersalut tepung atau bumbu serta beragam jenis makanan lainya.
Kejadian Penting
THN 1972
Bisnis mengemas kacang dimulai oleh tim suami dan istri Bpk Ho Sie Ak dan Ibu Lauw Bie Giok dengan merek “Sari Gurih” dengan logo dua kelinci.
THN 1982
Nama merek berubah dari “Sari Gurih” menjadi “Dua Kelinci”.
THN 1985
PT Dua Kelinci dibentuk sebagai perusahaan yang terdaftar pada tanggal 15 Juli di Pati, Jawa Tengah oleh generasi kedua, Bapak Ali Arifin dan Bapak Hadi Sutiono.
THN 2000
Pengembangan produk dimulai, dan teknologi mesin produksi dan peralatan terkini mulai diperkenalkan.



THN 2006
Pengembangan produk gandum dan sereal baru dimulai.

THN 2007
Mulai menerapkan standar kualitas internasional, keamanan pangan dan standar halal untuk semua produk untuk mengembangkan visi menjadi yang terbaik di bidang makanan dan minuman.
THN 2012
 “Change To Focus” adalah spirit utama kami pada tahun ini. Hal ini ditandai dengan penambahan SDM yang berkualitas kedalam tim kami agar Dua Kelinci terus maju untuk melakukan pembaharuan yang bernilai. Pembaharuan tersebut tidak hanya berupa peningkatan kualitas produk tetapi juga peningkatan kualitas pelayanan ketika kami berinteraksi dengan pasar dan konsumen secara langsung.
Pura Tanah Lot di Tabanan, Bali nampaknya akan selalu jadi destinasi traveling favorit untuk wisatawan. Jangan cuma menikmati indahnya pemandangan sekitar Pura Tanah Lot, namun kamu juga harus tahu mengenai sejarah dan mitos seputar Pura Tanah Lot.

SEJARAH PURA TANAH LOT

Menurut masyarakat Bali, Pura Tanah Lot dibangun oleh seorang brahmana bernama Danghyang Niratha yang tadinya mengembara dari Pulau Jawa. Beliau berhasil menguatkan kepercayaan mayoritas warga Bali tentang ajaran agama Hindu di abad 16. Namun, saat ia menjalani misi, Bendesa Beraban merasa iri dan ingin mengusir Danghyang Niratha dari tempat meditasinya.

Karena diusir, Danghyang Niratha sempat mengeluarkan kesaktiannya untuk memindahkan batu besar. Jadi, Pura Tanah Lot dipercaya tercipta dari kekuatan spiritual Danghyang Niratha yang memindahkan bongkahan batu besar ke tengah pantai dan menjadi tempat meditas beliau.

Setelah batu berhasil dipindahkan, dibangunlah sebuah pura dan dijaga oleh penjaga pura yang tercipta dari seledang poleng milik Danghyang Niratha. Lalu selendang itu diubah menjadi seekor kuda laut yang biasa disebut lipi poleng (ular hitam-putih).

MITOS YANG BEREDAR
Ular tersebut dipercaya sebagai penjaga pura yang menjauhkan masyarakat dari ancaman kejahatan dan kerusakan. Katanya jika akan terjadi musibah atau bencana alam, ular akan dijadikan pertanda lewat raja atau ratu ular laut warna merah yang muncul.

Katanya, kamu bisa meminta air awet muda di bagian barat Pura Tanah Lot. Mitos yang terakhir adalah jika pasangan yang belum menikah berkunjung ke Pura Tanah Lot, hubungan mereka tidak akan bertahan lama. Makanya banyak pasangan yang takut berkunjung ke sana.

TEMPAT UNTUK MENIKMATI SUNSET

Meskipun cerita mengenai sejarah dan mitos Pura Tanah Lot akan beredar terus di telinga kita, pada dasarnya, Tanah Lot berasal dari kata ‘tanah’ yang berarti daratan dan ‘lot’ yang berarti laut. Jika digabungkan, Tanah Lot adalah pulau kecil yang mengapung di tengah laut.

Lokasi dan bentuk Pura Tanah Lot yang seperti itu, membuatnya cocok dijadikan sebagai tempat untuk menikmati sunset (matahari terbenam). Tidak heran jika tempat ini selalu ramai akan turis yang ingin menikmati sunset.
Joger
 mungkin di telinga anda kata Joger sudah tidak asing lagi, apalagi yang sudah pernah melancong ke Pulau Bali. Produk – produk dari joger seperti Kaos, Tas, Sendal, dan Furnitur lainnya. namun selain kita sudah mengenal product – product joger kita harus tahu juga sejah joger hingga bisa seperti saat ini.
kata joger merupakan gabungan dari 5 Huruf yaitu J . O . G . E . R jika kita cari di kamus bahasa indonesia kata ini belum memiliki arti, ia itu pasti karena kaya JOGER itu sendiri bukan di ambil dari kata yang ada sebelumnya. Pada tahun 1980 Pak Joseph Theodorus Wulianadi (pemilik joger) mengawali usahanya di sebuah pertokoan di Jl. Sulawesi 37, Denpasar. awalnya Joseph Theodorus Wulianadi belum memiliki nama untuk Toko kecilnya itu tidak seperti toko – toko yang berada di sekitarnya sampai – sampai Dinas perdagangan Denpasar meminta agar Toko yang dimilikinya segera di berikan nama sehingga mudah di bedakan antara toko – tokok yang berada di sekitarnya. pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 Joseph Theodorus Wulianadi merenungkan diri di atas tempat tidurnya beliau merenungkan nama apa yang cocok untuk Tokonya itu. yang jelas Joseph Theodorus Wulianadi tidak ingin nama tokonya di berikan dengan nama yang umum atau yang biasa kita lihat di pasar – pasar atau toko biasa, beliau ingin nama tokonya itu bernama yang Unik artinya nama yang muncul dari dalam hati nurani. seiring detik jam berjalan Tuan Joseph Theodorus Wulianadi teringat dengan jasa besar dari Mr. Gerhard dimana dia telah memberikan dana sebesar $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan Joseph Theodorus Wulianadi dengan Istri tercintanya Ery Kusdarijati, Mr. Gerhard merupakan teman sekolahnya dulu  di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an.
Dengan berjalannya waktu detik jam akhirnya tuan Joseph menggabungkan nama “Joseph” dan nama temannya “Gerhard” sehingga dari nama tersebut diambilah 2 karakter dari kiri dari nama Joseph = JO dan 3 karakter dari kiri Gerhard = GER sehingga jika digabungkan menjadi JOGER.
Dan pada tanggal 19 Januari 1981 merupakan hari lahir joger dimana nama joger pertama kalinya digunakan sebagai nama Toko tuan Joseph namun nama Tokonya saat itu belum murni JOGER tapi “ART & BATIK SHOP JOGER” awalnya masyarakat belum tau dan belum tertarik dengan Product yang di jual oleh toko ini namun karena seiring berjalannya waktu dan tren yang terus bergerak akhirnya product – product Toko Joger di terima dan menarik banyak masyarakat karena setiap barang seperti Kaos dan souvenir – souvenir lainnya terdapata  kata – kata yang unik khas Joger. hingga akhirnnya nama Joger menjadi nama besar dan harum. pada tanggal 7 Juli 1987 diputuskan bahwa joger hanya akan di buka di satu toko di Bali dimana hanya akan bisa di jumpai di Jl. Raya Kuta – Bali. dan sejak tahun 1990-an hingga saat ini Joger di sebut sebagai PABRIK KATA – KATA.

SEJARAH DAN OBYEK WISATA BEDUGUL
Bedugul merupakan salah satu obyek wisata yang terdapat di Bali, tepatnya di kecamatan batu ritika bupaten tabanan dan berjarak kurang lebih 70 km atau kurang lebih 2,5 jam dari bandara internasional (airport) ngurah rai. Obyek wisata bedugul terletak di dataran tinggi, terdapat pula beberapa danau salah satunya iyalah danau beratan yang berada di ketinggian 1250 meter di ataspermukaan air laut. Bedugul memiliki suhu 17 hingga 25 derajat celcius. Sehingga sering kali saat kita bernafas mengeluarkan uap panas yang terlihat oleh mata telanjang karena suhu yang cukup dingin di sana. Terdapat juga pura yang cukup terkenal disana dengan nama pura ulundanu.
Nama bedugul sendiri diambil dari kata “bedug” dan “kul-kul”, bedug merupakan alat music khas umat muslim sedangkan kul-kul iyalah alat music komunikasi masyarakat bali yang fungsinya sama seperti kentongan, maka kedua nama tersebut di gabungkan dan jadilah nama bedugul. Tidak heran jika disana umat muslim dan umat hindu bergabung dalam satu wilayah dan mereka hidup dengan damai. Versi lain dari sejarah nama bedugul iyalah dimana dulu ada seorang raja yang sedang mandi di danau beratan dan dilihat oleh warga sekitar sambil mereka mengatakan,”bedogol raja kelihatan” dan jadilah nama bedugul tersebut.


Urian sejarah Pura Ulun Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papanbatu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babat uran atau teras diperkirakan lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik.


Bedugul
Dalam lontar Babad Mengwi tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman ayun Dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon Medang sia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewaya itu tahun caka 1556 atau 1634 M. Berdasar kan uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya" I Gusti Agung Sakti".
Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu:
Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti, guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta.

Di daerah bedugul terdapat banyak obyek wisata antara lain:
1. Kebun Raya Eka Karya
Kebun Raya ini merupakan salah satu dari empat kebun raya yang ada di Indonesia dan lebih dikenal dengan sebutan Kebun Raya Bedugul.
Kebun raya ini berada di wilayah desa Candi Kuning dan memiliki koleksi tanaman yang mencapai kira-kira 16.000 tanaman yang terdiri dari 1.500 jenis, 320 marga, dan 155 suku tumbuhan. Selain itu juga terdapat tumbuh-tumbuhan liar dan beberapa habitat burung serta memiliki luas sekitar 154,5 hektar. Jenis-jenis tanaman yang ada di kebun ini yaitu pohon Cemara Pandak (dacrycarpusimbricatus), tanaman Daun Sirih, Melati, Kayu Dadap, Kunyit, dan beberapa jenis tanaman paku seperti Paku Pohon, Paku Rane, Paku Sarang Burung, dan lain-lain. Kebun Raya Bedugul juga memiliki berbagai jenis anggrek seperti Anggrek Kalajengking (arachnis flos-aeris), Anggrek Tanah (spathologlottis plicata) dan jenis anggrek Epindrum Radicans dari Amerika Utara dan Amerika Selatan, serta terdapat juga koleksi bunga Anggrek Hitam (coelogyne pandurata) yang terkenal dan hanya bisa dilihat bunganya antara bulan Juli-Agustus.
Selain itu juga terdapat koleksi tanaman-tanaman tradisional yang digunakan masyarakat Bali sehari-hari untuk makanan, pakaian dan serat kain, obat-obatan, hingga bahan-bahan tanaman upacara. Untuk beberapa habitat burung di kebun raya ini, antara lain burung Isap Madu dari Australia, burung Sriganti, Walet Sapi, Tekukur, Kucica Batu, Bondol Jawa, Kepodang, dan lain-lain.
2.Pasar Candi Kuning
Pasar Candi Kuning berada di sebelah kiri jalan menuju Singaraja dan bersebelahan dengan pintu masuk Kebun Raya Bedugul. Pasar ini termasuk pasar tradisional yang menjual berbagai sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan suvenir lain. Namun buah-buahan yang sangat terkenal di kawasan wisata Bedugul ini adalah buah stroberi.
3.Danau Beratan
Di kawasan wisata Bedugul terdapat tiga danau yaitu Danau Beratan, Danau Buyan, dan Danau Tamblingan. Danau Beratan adalah danau yang pertama dilalui bilamana dari arah Denpasar dan berjarak sekitar 300 meter dari Kebun Raya Bedugul. Danau ini berada di sebelah kanan jalan bila menuju Singaraja. Obyek wisata yang terdapat di area Danau Beratan adalah obyek wisata Bedugul dan Ulun Danu. Di lokasi obyek wisata Bedugul terdapat tempat peristirahatan untuk menginap dan rumah makan serta sarana penyewaan boat untuk mengelilingi Danau Beratan. Sedangkan obyek wisata Ulun Danu merupakan taman bermain dan juga terdapat Pura Ulun Danu Beratan. Pada sekeliling pura yang menjadi bagian utama merupakan taman dengan rumput hijau. Pada bagian timur pura ini terdapat dua meru bertumpang sebelas (solas) dan bertumpang tujuh (pitu). Dua meru ini berada agak terpisah dari daratan atau hampir berada di pinggir danau. Di lokasi ini juga tersedia sarana boat untuk berkeliling danau Beratan.
4.Danau Buyan
Danau Buyan berada di sebelah kiri jalan Desa Pancasari yang sudah termasuk wilayah Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Selain terdapat Pasar Pancasari, danau Buyan merupakan tempat terkenal untuk pemancingan. Jumlah pengunjung yang datang ke danau Buyan tidak seramai di danau Beratan.
 5.Danau Tamblingan
Danau Tamblingan terletak sekitar 5 km dari danau Buyan dan juga termasuk wilayah Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Untuk menuju danau Tamblingan akan melewati Bukit Pengalengan di mana jalan akan semakin menanjak dengan tikungan yang sangat tajam. Selain itu terdapat gua Jepang bekas Perang Dunia Kedua dan juga terdapat habitat kera-kera jinak yang dilindungi. Setelah melewati Bukit Pengalengan, mengambil jalan arah ke Munduk dan bilamana sampai di desa Wanagiri akan dapat melihat pemandangan Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Untuk lebih menikmati pemandangan danau ada baiknya memesan kopi hangat yang ada di warung-warung di sepanjang jalan. Karena daerah Munduk, Wanagiri, dan Banyuatis merupakan desa penghasil kopi yang terkenal. Di kawasan danau Tamblingan terdapat juga fasilitas wisata trekking dan juga tempat perkemahan.
Cening Bagus
Cening Bagus berdiri pada tanggal 27 April 2009, berdiri di tanah milik desa yang berada di Jln. Raya Batu bulan 100X, Sukowati, Gianyar, Bali. Cening Bagus berdiri atas gagasan untuk mambantu pengrajin kecil di Gianyar bali. Perusahaan ini berdiri dari nol/usaha kecil, setiap dua bulan sekali Cening Bagus melakukan evaluasi untuk pengembangan selanjutnya. Dalam pendirian Cening Bagus terdapat visi dan misi cening bagus, visi dari Cening Bagus adalah “Membantu pengrajin kecil (home industri) menuju kesejahteraan”, sedangkan misi dari cening bagus adalah “Pariwisata Bali makin lama makin berkembang seiring dengan himbauan pemerintah Bali khususnya bidang pariwisata untuk ikutan dildalam memajukan pariwisata di Bali”, yang membuat Cening Bagus dapat dkembangkan seperti saat ini.
Cening Bagus sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan penjualan produk oleh-oleh khas Bali. Cening Bagus juga mempunyai peranan penting dalam kebangkitan perkembangan wisata di Bali, khususnya paska ledakan bom (dikenal dengan Bom Bali I dan II) dimana Cening Bagus menjual pelayanan jasa/memandu kepada wisatawan dalam menjalajahi pariwisata di Bali. Selain itu Cening Bagus juga berperan penting dalam pengembangan industri, khususnya industri-industri kerajinan perumahan, dimana Cening Bagus merekomendasikan para wisatawan yang menggunakan jasanya untuk berkunjung kegalerinya yang berisi berbagai produk khas Bali dan luar Bali. Cening Bagus juga bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya memajukan pariwisata di bali. Di Cening Bagus pula, kami rombongan dari Smansa Mewah melakukan makan siang dan sholat dzuhur. Setelah selesai, kami pun segera kembali ke bus masing-masing kemudian melanjutkan perjalanan kembali.
Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal diantara raja-raja Bali dan Belanda.
Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

PUSAT OLEH-OLEH KRISNA
Biografi Aji Cok KrisnaTak selamanya mereka yang nakal luar biasa saat kecil akan berakhir dalam kegagalan hidup di masa depannya.Namun justru terkadang bila dsatang sebuah kesempatan dan kepercayaan yang dilandasi dengan rasa sadar maka siapapun mereka dengan masa lalu kelamnya akan dapat berubah menjadi sosok yang luar biasa yang siap menyongsong kesuksesan kehidupan barunya.Gusti Ngurah Anom, begitu nama lengkap pria asl Buleleng 5 Maret 1971 ini lahir dan dibesarkan di daerah Tangguwisia, sebuah desa kecil di kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng , Bali. Pak Anom lahir dari rahim Made Taman dan menjadi bungsu dari 7 bersaudara yang hidup sangat dekat dengan kemiskinan dalam kebersahajaan keluarga petani.Tidak seperti kakak – kakaknya yang lainnya, Anom semenjak kecil memang terlihat berbeda, hiperaktif, bandel, agresif, lincah dan berwatak keras, ingin agar setiap permintaanya dikabulkan. Sikap berani dan keras kepalanya semakin menonjol, bahkan pada saat bersekolah di SDN 1 Tangguwisia. Mengabaikan pelajaran sekolah, tidak pernah belajar dirumah ataupun mengerjakan PR, melawan ajaran guru dan menjadi langganan mendapat hukuman di sekolah adalah hal biasa dalam keseharian Anom. Karena perilakunya ini, Anom kecil cenderung dianggap sebagai sumber kenakalan. Walau demikian, Anom selalu dapat naik kelas seperti teman – temannya yang lain, dan mampu menyelesaikan pendidikan dasarnya sehingga kemudian dapat melanjutkan sekolah di SMPN 1 Seririt.Pada saat hari kelulusan tiba, Anom dinyatakan lulus SMP dan dapat melanjutkan studinya di SMA yang berjarak 3 kilometer dari rumahnya.Tiba – tiba sang ayah memanggil Anom, dan mengatakan bahwa Anom harus berhenti karena orangtua tidak mampu.
Di bebani dengan syarat itu, seketika hati Anom terluka, masa depannya seolah terberangus, Ia marah merasa sebagaiu anak terakhir yang diperlakukan berbeda dari semua saudaranya hingga tega untuk memutuskan kesempatannya bersekolah di SMA.

Rasa kecewa menghantamnya, akhirnya Anom pergi dari rumah naik truk menuju Denpasar. Setiba di Denpasar, truk berhenti di sekitar terminal Ubung dan Anom juga turun disana. Ia melanjutkan perjalanan mengikuti langkah kakinya. Berkilo – kilo berjalan di belantara kota menelusuri jalan yang baru pertama kali dipijaknya tidak membuat gentar hati Anom untuk terus melangkah mengawali petualangan nasib tanpa sanak keluarga.

Dalam perjalanan itu rasa haus cukup tuntas dengan hanya minum air sungai yang mengalir di antara pematang sawah yang terlalui. Perut lapar tak dihiraukannya, Anom terus berjalan dan berjalan semakin jauh hinnga sampai kakinya merasa teramat letih dan berhenti tepat di depan gardu Pos SATPAM Hotel Rani di Sanur. Anom beristirahat sebentar sambil mulai berpikir langkah selanjutnya.

Beberapa saat istirahat akhirnya Anom memutuskan untuk menetap dan menumpang sementara di Pos SATPAM itu, matanya mencari – cari apa yang bias dilakukannya untuk menarik perhatian karyawan, petugas atau siapa saja di Hotel Rani hingga Ia dapat memperoleh makanan untuk mengganjal perutnya yang kosong. Dan karena alas an inilan, Anom bangkit dari duduknya dan segera dengan tekun memunggutu sampah dan membersihkan halaman taman di sekitar gardu pos. Tidak banyak yang diharapkan dari Anom, Ia hanya ingin menunjukkan tekad untuk bekerja dan berusaha menujukkan keberadaannya disana bermanfaat dan berguna, hingga bias saja nantinya akan muncul kesempatan terbuka untuknya.

Keberuntungan menyertai Anom saat itu, aksi bersih – bersihhya dilihat langsung oleh pemilik Hotel Rani yang kemudian langsung menghampirinya. Kesempatan ini dimanfaatkan Anom untuk meminta izin agar diperbolehkan menumpang di Pos SATPAM sambil sebelumnya menceritakan ikhwal kisah perantauannya dari Buleleng hingga tiba di Sanur.

Dengan janji ikut menjaga keamanan dan kebersihan di sekitar Pos SATPAM, Anom pun diizinkan menetap di sana. Keesokan paginya, tanpa diperintah dengan sigap Anom telah mencuci bersih mobil pemilik Hotel Rani, laluy diteruskannya pada mobil – mobil para tamu yang ada. Dan khusus untuk mobil para tamu hotel itu, anom meminta imbalan jasa cuci kepada pemilik mobil sebelum mereka berangkat berwisata dengan armada yang bersih. Dari kerja mencuci tersebut Anom mulai dapat mengumpulkan uang yang lumayan, paling sedikit Rp.2.500,00 ada dikantongnya. Jumlah yang tergolong besar kala itu mengingat sebungkus nasi dan kopi saja tidak lebih seharga Rp.75,00. maka tak heran bila kemudian Anom merasa betah dan giat melakoni profesi sebagai tukang cuci mobil dari hotel ke hotel di sekitar hotel Rani di Sanur.

Hampir 2 tahun sudah kiprah mencuci kendaraan ini dijalani Anom, sampai kemudian Ia harus rela untuk berhenti dari pekerjaan menguntungkan itu hanya karena fisiknya tak mampu lagi bertahan dari serangan rheumatic akut akibat terlalu lama bergumul dengan air. Sakit dan menganggur, kemudian Anom memutuskan untuk tinggal menumpang di rumah pamannya., seorang pengusaha konfeksi kecil – kecilan yang sempat beberapa kali Ia singgahi beberapa waktu sebelumnya semasa Anom masih tinggal di Pos SATPAM Hotel Rani. Mondar mandirnya Anom ke konfeksi pamannya kala itu disebabkan karena rupanya disana bekerja seorang gadis asal Buleleng teman satu SMP Anom dahulu yang membuat Ia jatuh cinta, bernama Ketut Mastrining.

Selama tinggal bersama pamannya, Anom turut membantu segala pekerjaan konfeksi dengan ikhlas meski tanpa upah. Dapat tinggal dan makan serta berdekatan dengan Ketut Mastrining, seorang tukang jahit di konfeksi itu sudah membuat Anom bahagia. Namun walau begitu besar cinta Anom kepada Mastrining, gadis ini selalu menolaknya. Ia kenal betul siapa Anom, anak yang nakal dan keras kepala sewaktu SMP, suka membredeli buku teman – temannya dan menjadi langganan mendapat hukuman di sekolah, Mastrining tidak yakin bahwa Anom dapat berubah, apalagi terdengar kabar bahwa Anom adalah pemuda lontang – lantung tanpa masa depan.

Geram direndahkan begitu, Anom kembali bertekad menunjukkan bukti pada Mastrining bahwa Ia telah berubah dan mampu menjadi sesuatu hingga pantas mendapat cintanya. Dengan semangat itu, Anom memberanikan diri datang menemui Pak Sidharta pemilik Konfeksi Sidharta yang kerap memberi pekerjaan jahitan di konfeksi pamannya. Melihat kesungguhan pemuda yang ingin sekali bekerja, Pak Sidharta memberi kesempatan kepada Anom menjadi pegawainya dengan tugas pertama sebagai karyawan lapangan mengambil dan mengantar keperluan jahitan. Selama mengabdi di konfeksi Sidharta, Anom diberlakukan sangat baik, sehingga Ia berusaha keras menunjukkan kerja sebaik – baiknya dan belajar banyak hal dari pak Sidharta yang selalu memberikan petuah – petuah untuk memotivasinya. Berkat itulah wawasan Anom perlahan terbuka hingga jauh melampaui kedewasaan pemuda seusianya.

Berbekal kepribadian yang matang itu, Anom mengutarakan cintanya pada Ketut Mastrining, Ia meyakinkan bahwa cintanya kelak akan terbuka sebuah masa depan yang pasti.

Dan akhirnya Anom pun mengakhiri masa lajangnya dan menikahi Mastrining, lalu memboyongnya di sebuah rumah kontrakan di Jalan Tukad Irawadi sambil memulai usaha konfeksi Sidharta. Lambat laun usaha konfeksinya berkembang dan mulai menerima order dari pabrik garment, kantor serta hotel – hotel, dimana peningkatan ini mendorongnya pindah ke tempat yang lebih besar di Jalan Pakis Haji, Tanjung Bungkak Denpasar kisaran awal tahun 90-an. Memasuki tahun 1992 dengan tekad untuk melebarkan pangsa pasar dan mendekati pasar umum untuk membangun kesinambungan operasional usaha konfeksinya, maka Anom didukukng istrinya memberanikan diri membuka toko baju kaos di Jalan Nusa Indah Denpasar dan memberikan trade mark usaha konfeksinya dengan nama Cok Konfeksi yang berlokasi tak ajuh dari areal Gedung Art Centre sebagai pusat kegiatan pesta seni dan budaya Bali. Dengan hak penuh kepemilikan ini, Cok Konfeksi semakin tajam membangun jaringan kerja dan menggali order keberbagai lini pangsa pasar, hingga dalam kurun waktu yang tak terhitung lama, nama Cok Konfeksi telah mampu diperhitungkan sebagai salah satu industri besar di Bali yang menjadi pembuka gerbang kesuksesan pemuda asal Buleleng ini yang kemudian akrab dipanggil dengan sebutan Pak Cok persis seperti nama usaha konfeksi miliknya. Mengawali keberhasilan hidupnya iti, Anom meluruskan hati dengan mawas pada dirinya untuk menunjukkan bakti kepada orang tuanya di desa. Ia telah menyadari bahwa sesungguhnya dahulu ayahnya bermaksud baik kepadanya dan justru karena itulah apa yang dulu Ia anggap sebagai amarah kini telah berbalik menjadi segunung berkah.

Sementara dalam bidang usaha, rupanya industri konfeksinya semakin maju pesat dari athun ke tahun. Saat itulah berkat hasil terkumpul dari kerja keras, ketekunan, kesabaran, kejelian membaca peluang dan didukung sikap dasar kreativitas dan inovasinya, Anom menggagas sebuah ekspansi usaha yang lahir dari ide cerdas untuk memanfaatkan arus wisatawan yang berkunjung ke Bali. Dalam benak Anom tergambar niatan membuat sebuah sentral oleh – oleh khas Bali yang menyediakan semua pernak- pernik khas Bali. Seperti: aneka camilan, kaos anak – anak dan dewasa, batik, tas kreasi, alat musik tradisional, aksesoris pria dan wanita, bedcover, lukisan, kain pantai, laying – laying, kerajinan kayu, alas kaki hingga frame foto, termasuk beragam kaos made in Cok Konfeksi.

Ide itupun kemudian berhasil terealisai dengan dibukanya sebuah pusat oleh – oleh Bali yang bernama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali pada tanggal 16 Mei 2007 di Jalan Nusa Indah No. 77 Denpasar – Bali. Dari sanalah lalu terpikir oleh Anom untuk mulai merintis produksi baju kaos sendiri sebagai cenderamata khas Bali bergambar karikatur didesain unik secara khusus melibatkan para designer terkemuka. Dan benar saja, persis seperti prediksinya, segmen oleh – oleh khususnya berupa baju kaos khas Bali yang dibuat konfeksinya meledak diminati pasar. Melihat banyaknya antusiasme wisatawan yang datang berkunjung dan membeli baju khas karikatur Bali ini membuat Krisna Oleh – Oleh Khas Balisukses besar dengan penjualan melampaui target yang ditentukan. Disamping itu beragam oleh – oleh khas Bali lainnya yang tersedia lengkap juga tidak kalah menyedot minat para pengunjung. Karena besarnya minat dan animo masyarakat, Anom bertekad mengembangkan jelajah dagangannya menjadi lebih besar mengikuti perkembangan pasar.

Untuk itulah ia lalu menggandeng rekanan pemilik property di kawasan Jalan Nusa Kambanagan Denpasar untuk bekerjasama mendirikan Krisna Oleh – Oleh Khas Bali yang ke dua yang dirancang matang dengan areal parkir yang luas, sarana belanja yang lapang serta berbagai fasilitas kenyamanan berbelanja berikut sebuah rumah makan dikonsep tertata.

Menyadari cukup banyaknya minat konsumen dengan produk yang dimiliki Krisna Oleh – Oleh Khas Bali satu di Jalan Nusa Indah dan potensi pasar yang besar, maka kemudian terealisasilah Krisna Oleh – Oleh Khas Bali di Jalan Nusa Kambangan 160 A Denpasar pada tanggal 16 Mei 2008 yang mengawali gaung kesuksesan besar Anom.

Dalam waktu yang relatif singkat, nama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali cepat populer, jaringan kerjasama yang dibangun Anom dengan praktisi pariwisata dan komponen pendukungnya seperti biro perjalanan, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan juga para pengemudi jasa angkutan wisata, taxi dan sebagainya dirasa sebagai terobosan jitu semakin mentenarkan nama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali sebagai pusat belanja oleh – oleh khas Bali dengan harga murah bermutu yang tidak pernah sepi dari serbuan pengunjung.

Belum berakhir disini, keberhasilan Krisna Oleh – Oleh Khas Bali Nusa Kambangan kembali memacu gairah wirausaha Anom untuk mempersembahkan sebuah mega areal pusat belanja oleh – oleh terbesar di Bali.

Benar saja, bermula dari keagresifan dan semangat pantang menyerah akhirnya pada tanggal 16 Mei 2009 diresmikan sebuah imperium dagang mega outlet pusat perbelanjaan Krisna Oleh – Oleh Khas Bali di kawasan Sunset Road Kuta, yang sengaja dibangun untuk memudahkan dan memanjakan para wisatawan untuk berbelanja memperoleh cenderamata khas Bali dengan nyaman, hemat di tempat yang respresentatif dengan keindahan sunsetnya. Belum juga berakhir sampai disitu, dengan segala ketulusan hati ingin menampung tenaga kerja dan menyalurkan hasil karya pengrajin lebih banyak lagi, Anom memperluas lagi areal Krisna Oleh – Oleh Khas Bali Sunset Road tersebut menjadi dua kali lipat ( seluas 1000 m2 ) sehingga semakin menguatkan gaung Krisna Oleh – Oleh Khas Bali sebagai pusat oleh – oleh terbesar di Pulau Dewata.

Terinspirasi dari denyut kehidupan dikawasan Kuta yang tak pernah padam, muncul dinenam Anom untuk mengikuti irama kehidupan. Tahun 2010 didirikanlah Krisna Oleh – Oleh Khas Bali yang ke empat dengan nama Rama Krisna Oleh – Oleh Khas Bali dengan konsep buka 24 jam non stop.
Ini menandakan kehidupan pariwisata Bali yang tidak akan pernah berhenti.
Kini di tengah kebesaran industri dagang yang berkibar itu, Anom tidak kehilangan kearifannya, Ia semakin banyak melibatkan diri pada kegiatan sosial dan berada di balik banyak bantuan bagi mereka yang kurang mampu, panti asuhan dan berbagai kegiatan kemasyarakatan. Ia ingin membagi berkah yang telah dititipkan Tuhan kepadanya, menebarkan keseimbangan hidup dengan kebaikan yang tulus sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta yang telah menggariskan perjalanan hidupnya dengan mengubah amarh menjadi limpahan berkah.

Kesenian Tari Barong
Tari Barong merupakan tarian yang ditarikan oleh dua orang penari laki-laki, seorang memainkan bagian kepala barong serta kaki depan, dan seorang lagi memainkan bagian kaki belakang dan ekor. Barong yang berbentuk binatang mytologi ini banyak sekali macamnya, ada yang kepalanya berbentuk kepala singa, harimau, babi hutan jantan (bangkal), gajah, lembu atau keket. Keket oleh orang Bali dianggap sebagai raja hutan yang disebut pula dengan nama Banaspati Raja.
Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Diduga kata barong berasal dari kata bahrwang atau diartikan beruang, seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai pelindung. Tetapi di Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya di wujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel.
PUJA MANDALA
Tempat ibadah Puja Mandala Nusa Dua Bali yang berlokasi di dekat kawasan BTDC Nusa Dua mempunyai keunikan tersendiri. Tempat ibadah ini terdapat 5 tempat ibadah untuk semua umat di Indonesia yaitu Pura yang terletak paling timur, kemudian Gereja protestan, Wihara, Gereja Katolik, selanjutnya Masjid yang terdapat paling barat. Area parkir yang luas, bisa menampung puluhan mobil, dan ratusan sepeda motor. Selain untuk tempat ibadah bagi umat yang bertempat tinggal di sekitar nusa dua, banyak wisatawan yang beribadah pada saat liburan di Bali ketika melewatinya. Merupakan suatu hal yang menarik sebagai kunjungan wisata, karena tempat ibadah di Bali ini menunjukan suatu perbedaan namun menjunjung tinggi perbedaan tersebut serta menunjukan kerukunan umat beragama di Bali, menjadikan suatu semboyan Bangsa Indonesia yang disebut Bhineka Tunggal Ika. Dimana tulisan ini terdapat pada lambang negara Burung Garuda yang kakinya memegang sembayan tersebut.
Puja Mandala - Parkir
Puja Mandala – Parkir
Pada saat hari besar agama dari masing-masing kepercayaan yang berhubungan dengan masing-masing tempat ibadah Puja Mandala Nusa Dua Bali sangat ramai dikunjungi. Untuk umat muslim, setiap hari jumat masjid di Puja Mandala ini penuh dengan umatnya yang beribadah. Area parkir hampir penuh oleh sepeda motor dan kendaraan mobil lainya. Khususnya untuk sepeda motor, parkir hingga dilokasikan di tepi jalan depan Puja Manda berada.
Jarak tempuh dari BTDC Nusa Dua menuju Puja Mandala hanya sekitar 10 menit dengan kendaraan bermotor. Melalui pintu masuk utama BTDC Nusa Dua, atau melalui pintu selatan akan lebih cepat menuju tempat ibadah ini. Sedangkan bila wisatawan yang berilibur di Bali menginap di sekitar Tanjung Benoa, seperti di beberapa hotel bintang lima yaitu Conrad, Grand Mirage, Grand Aston Bali Resort, Bali Tropic, Novotel, Ibiz serta hotel lainya, perjalanan dengan kendaraan bermotor bisa menempuh waktu lebih lama yaitu sekitar 15 menit.


Tempat Ibadah di Puja Manda Nusa Dua Bali
1.Pura Jagat Natha Nusa Dua
2.Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa
3.Wihara Budha
4.Gereja Protestan
5.Masjid Agung Ibnu Batulah

Pantai Pandawa
Pantai Pandawa baru diperkenalkan kurang lebih 5 tahun yang lalu. Pantai Pandawa berkembang sangat pesat dan banyak di kunjungi oleh wisatawan. Pantai Pandawa menjadi destinasi wisata yang favorit,yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing maupun domestik. Dari cerita atau sejarah kenapa disebut pantai pandawa? Yang pertama, dahulu pantai pandawa bernama pantai melasti atau pantai kukuh karena pantai ini berada di daerah kutub.Kehidupan masyarakat dulu  pada umumnya yaitu sebagai nelayan dan petani rumput laut. Dalam perkembangannya datanglah seorang wisatawan dari Australia,ia adalah seorang peselancar, dan ia berjalan di atas bukit dan ia melihat sebuah pantai di bawah bukit dengan ketinggian bukit 100m, dengan pasir putih dan ombak yang sangat tinggi. Karena ia mempunyai hobi berselancar, ia mencoba dahsyatnya ombak yang ada di pantai Melasti itu.Mulai dari itulah banyak wisatawan yang datang ke pantai melasti untuk berselancar. Wisatawan yang datang ke pantai pandawa ini tidak ada kontribusinya terhadap masyarakat sekitar, datanglah seseorang yang bernama Nyoman Kesit mempunyai ide yang cemelang ingin mengembangkan keindahan pantai Melasti tersebut. Pantai Melasti terletak dibawah bukit sehingga akses jalan menuju ke pantai Melasti sulit. Sehingga Nyoman Kesit meminta bantuan kepada warga sekitar serta kepala desa setempat.langkah selanjutnya kepala desa melaporkan kepada Pemerintah Pusat untuk membuka jalan menuju ke Pantai Melasti agar dapat dijangkau dengan mudah. Setelah Pemerintah Pusat meninjau dan melihat potensi alam pantai Melasti yang begitu indah, pemerintah pusat dan dinas pariwisata setempat langsung mengerahkan kontraktor untuk segera membelah tebing untuk membuka akses jalan menuju pantai Melasti. Setelah dibukannya akses menuju pantai tersebut, yang dulunya bernama pantai Melasti kemudian diperkenalkan dengan diadakannya festival Pandawa beach, tepatny atanggal 27 Desember 2012. Dari sinilah kemudian pantai Melasti diperkenalkan sebagai pantai Pandawa. Dinamakan pantai Pandawa karena diambil dari kasus cerita Mahabharata, dimana para Pandawa dikurung dalam Goa Gala-Gala oleh Kurawa, para Pandawa membebaskan diri dari goa tersebut dan dia bertemu seekor tikus, tikus inilah yang mencarikan jalan keluar sehingga bisa membuat teowongan, kemudian tembus dan bisa keluar dari goa tersebut. Ujung dari loronggan tersebut adalah sebuah hutan Belantara yang angker. Disinilah pandawa menemukan kerajaan yang bernama Amarta dan rajanya bernama Yudhistira. Dari berdirinya kerajaan tersebut maka rakyatnya sejahtera. Dari cerita Mahabharata ini sama persis dengan perjalanan desa Kutuh yaitu seorang Nyoman Mesir yang mempunyai ide mengembangkan pantai Pandawa menjadi wisata, bagaikan cerita seekor tikus dalam membuat terowongan, yang dimaksud terowongan itu adalah membelah bukit untuk membuat akses jalan, jalan itu tembus sampai pantai Pandawa. Setelah sampai di pantai Pandawa, barulah masyarakat mengelola pantai tersebut sehingga sampai seperti sekarang ini, pendapatan yang didapatkan dari pengelolaan pantai Pandawa ini  tentunya bisa mensejahterakan  desa Kutuh. Pantai Pandawa memiliki keindahan dan    daya tarik tersendiri dengan bentangan pasir putih dan gelombang yang sangat tinggi, di bagian tebing terdapat patung Pandawa. Mulai dari ibunya Dewi Kunti, anaknya Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Tentunya dengan dibukanya pantai Pandawa ini menjadi dinasti wisata sehingga kehidupan masyarakat menajadi sejahtera.Yang  dulunya berprofesi sebagai petani dan nelayan sekarang berubah menjadi pedagang dan ikut serta dalam kepariwisataan sehingga perekonomian desa Kutuh terangkat dan maju.Pantai Pandawa ini memiliki kultur tanah batu putih. Tanah ini tidak bisa dipakai untuk menanam palawija kecuali di waktu-waktu tertentu seperti pada waktu musim hujan, barulah bisa menanam jagung. Kehidupan masyarakat desa Kutuh dulunya  kebanyakan peternak sapi, tetapi sekarang dengan berkembangnya pantai Pandawa ini tentunya mengurangi beban masyarakat dengan pendapatan yang dikelola oleh desa adat, dari hasil inilah bisa mensejahterakan desa Kutuh.
Dalam perkembangannya dinasti wisata pantai Pandawa dinas pariwisata mengembangkan dengan menambah daya tarik wisatawan terhadap pantai pandawa seperti saat ini masih dalam penataan untuk menambah keasrian pantai pandawa. Saat ini baru selesai dibangun pintu masuk yang memiliki ciri khas Bali, disamping itu juga penataan - penataan yang lain masih dalam tahap pengerjaan. Tujuan dari penataan tersebut untuk memberikan kepuasan kepada wisatawan yang dating ke Pantai Pandawa. Selain  penambahan penataan keasrian Pantai Pandawa juga ditambahkannya sebuah penghijauan untuk menambah keindahan Pantai Pandawa. Fasilitas - fasilitas lain yang masih dalam tahap pembangunan yaitu perhotelan, restoran, dan vila di kawasan Pantai Pandawa guna memenuhi kebutuhan para wisatawan yang berkunjung. Wahana air yang ada di Pantai Pandawa seperti kano, prahu karet serta surfing. Selain itu disini setiap hari tepatnya pukul 18.30 dipentaskan tari kecak sebagai jamuan serta pelestarian dari tari tersebut.
PASAR SENI SUKOWATI
Pasar Seni Sukawati Bali terkenal dan merupakan pasar favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. Sukawati Bali terletak di Gianyar, 20 km dari Denpasar, yang memerlukan waktu 1 jam perjalanan dari pantai Kuta, atau 1,5 jam dari bandara Ngurah Rai. Pasar seni di Bali ini telah ada sejak tahun 1980-an dan beroperasi dari pukul 8 pagi sampai 6 sore. Pasar ini juga beroperasi di hari Minggu tetapi tutup pada saat hari raya Nyepi / hari raya Galungan yang merupakan hari raya besar bagi umat Hindu. Pasar ini ramai dengan kerumunan pengunjung di akhir pekan. Pasar seni Sukawati terkenal karena menjual barang khusus Bali dengan harga yang terjangkau. Dari patung, kerajinan, aksesoris, pakaian, makanan ringan Bali, peralatan spa, serta lukisan dapat ditemukan di sini.

pasar seni sukawati baliAnda dapat membelinya untuk koleksi pribadi atau sebagai oleh-oleh untuk teman atau kerabat. Di sini Anda bisa mendapatkan barang-barang tersebut dengan harga murah dibandingkan dengan harga di galeri seni atau mereka yang menjual di Ubud Bali, Seminyak, atau tempat wisata lainnya di Bali. Jika Anda ingin membeli buah tangan, lebih baik Anda membelinya di pasar ini.
Sebagai pasar Bali di daerah wisata, harga barang yang ditawarkan memang cukup tinggi. Tetapi Anda bisa menawarnya mulai dari sepertiga atau seperempat dari harga jual yang ditawarkan. Jika Anda ingin mendapatkan harga lebih murah, Anda bisa datang pagi-pagi. Pembeli pertama biasanya mendapatkan harga yang sangat murah karena para pedagang percaya pada pembeli pertama akan menentukan semua penjualan mereka di hari itu.
pasar seni di baliSebagai pasar seni, Sukawati menjual banyak barang seni seperti lukisan, frame, batu unik, barang antik, mobil, becak, miniatur sepeda dan lain-lain. Selain, ada banyak kain dengan motif Bali, celana pendek, t-shirt, batik, dompet, dan baju dengan harga murah. Banyak kerajinan lainnya seperti manik-manik, kalung, gelang, anting-anting dan souvenir lain dengan nuansa etnik seperti tas, bed cover, dan barang rumah tangga juga tersedia di sini.
Pasar seni tradisional Sukowati Bali merupakan tempat wajib untuk dikunjungi ketika Anda wisata ke Bali dan ingin berbelanja di Bali sebagai buah tangan untuk teman, relasi atau keluarga Anda dengan harga dan nuansa khusus.

Komentar